Ad 468 X 60

Ads

Best friend

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. E
DENGAN HARGA DIRI RENDAH





Di Susun oleh :
EVA ANIF
1105015



PRODI D III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2013

PENGKAJIAN SEHAT JIWA DAN MASALAH RESIKO

Nama Institusi : STIKES Karya Husada Semarang
A.    IDENTITAS
1.      Identitas Klien
Initial klien                : Tn. E W
Usia                           : 23 tahun
Jenis Kelamin            : Laki-laki
No. RM                     : 905388
Tanggal Pengkajian   : Selasa, 16 april 2013
Alamat                      : Ketilang Sari, Ungaran
Pekerjaan                  : Mahasiswa
Pendidikan                : SMA
Suka bangsa              : Jawa, Indonesia
Agama                      : Islam
2.      Identitas Penanggung Jawab
Nama                                    : Tn. W
Alamat                      : Ketilang Sari, Ungaran
Pekerjaan                  :Swasta
Pendidikan                : SMA
Hub. Dg Klien          : Ayah
B.     Status Pertumbuhan dan Perkembangan (sekarang dan yang lalu)
1.      Fisik
a.       Infant
PB : 45 cm
BB : 8 kg
Lila : 22 cm
Motorik : menggenggam
Sensori : berespon pada nama sendiri
b.      Toddler
TB : 50 cm
BB : 12 kg
Lila : 25
Motorik : berlari dan melompat
sensori : melokalisasi bunyi yang memalingkan kepala
c.       Preschool
TB : 70 cm
BB : 18 kg
Lila : 26 cm
Motorik : mengangkat benda berat
Sensori : takut pada tempat gelap
d.      School
TB : 85 cm
BB : 25 kg
Lila :26 cm
Motorik : berenang
Sensori : senang mendengarkan music
2.      Psikosexual
a.       Infant
Menghisap, makan minum, menggenggam, penapihan
Kematangan identitas seksual : baik
b.      Toddler
Toilet training : bisa
Kematangan identital seksual : normal
c.       Preschool
Identifikasi jenis kelamin manipulasi genital
Kematangan identital seksual : normal
d.      School
Ego defens mechanism control diri : kurang
Kematangan identital seksual : normal
3.      Psikososial
a.       Infant
Orang terdekat : ibu
Identity, mengembangkan hubungan dengan lawan orang lain dan lawan jenis
b.      Toddler
Otonomi makan sendiri bermain sendiri eksplorasi lingkungan
Intimacy, hubungan intim dengan pasangan hidup
c.       Preschool
Inisiatif teman sebaya bermain keluar rumah
Produktif, bekerja giat : cukup
d.      School
Kompetisi partisipasi kegiatan dengan sebaya
Kepuasan hidup : kurang
4.      Kognitif
a.       Infant
Respon sensorik dan motorik : normal
Berfikir abstrak, alasan logic konklusi solusi
b.      Toddler
Kemampuan berbahasa, meniru bermain : baik
Berfikir abstrak, alasan logic konklusi solusi
c.       Preschool
Perceptual alasan belum logic
Berfikir abstrak, alasan logic konklusi solusi
d.      School
Berfikir pada hal yang konkrit berfikir cepat
Berfikir abstrak, alasan logic konklusi solusi
5.      Moral
a.       Infant
Penerimaan diri terhadap prinsip moral perjanjan moral prinsip hati nurani
b.      Toddler
Penerimaan diri terhadap prinsip moral perjanjan moral prinsip hati nurani
c.       Preschool
Orientasi pada ketaatan dan hukuman : ada
Penerimaan diri terhadap prinsip moral perjanjan moral prinsip hati nurani
d.      School
Kenaifan dan kesenangan, kekuasaan untuk mempertahankan moral
Penerimaan diri terhadap prinsip moral perjanjan moral prinsip hati nurani
C.     FAKTOR PRESIPITASI (STIMULASI PRKEMBANGAN)
1.      Faktor biologis
Imunisasi                : lengkap
Nutrsi                      : seimbang
Latihan fisik           : kurang
2.      Factor-faktor Psikologis dan Sosiobudaya
a.       Psikosexual
Pemenuhan fase oral : menetek sendiri
Pemenuhan kebutuhan fase anal : melakukan toilet training sendiri
Pemenuhan kebutuhan fase laten : tidak ada kesempatan bergaul dengan teman sebaya
Pemenuhan fase genital : tidak boleh bermain dengan lawan jenis
b.      Psikososial
Membangun rasa percaya : menyuruh orang lain bila anak meminta tolong
Meningkatkan otonomi : tidak menggendong anak terus
Merangsang inisiatif : memberi kesemptatan ikut melakukan pekerjaan rumah
Mengembangkan percaya diri : mengikut sertakan anak dalam perlombaan
Pembentukan identitas : punya idola yang baik
Keintiman dengan orang lain : tidak tertarik untuk mencari pasangan hidup
Produktif : pekerjaan belum mapan
Kepuasan : menyesal merasa tidak berarti
c.       Kognitif
Merangang sensori pada usia bayi : meneteki, mengajak bicara, melatih menggenggam benda.
Mengembangkan berfikir konkrit : memberi anak kesempatan untuk bertanya dalam mengenalkan warna, benda dan membaca.
Formal operasional : melatih hubungan sebab akibat
d.      Moral
Melatih dan mengajarkan nilai-nilai : agama
Memberi hadiah terhadap ketaan :  ya
Hukuman terhadap pelanggaran : ya
melatih disiplin diri : ya

D.    PENILAIAN TERHADAP STRESSOR
Penilainan klien terhadap stressor tumbuh kembang perilaku social yang tampak pada klien : mengancam, lari dari stressor dan membandngkan kemampuan diri dengan orang lain.
Persepsi individu terhadap masalah sebagai sesuatu yng mengancam dan itu membuat klien cenderung untuk lari dari stressor, persepsi keluarga terhadap masalah lebih cenderung membandingkan kemampuan dengan orang lain.
E.     SUMBER KOPING
1.      KEMAMPUAN PERSONAL
Problem solving skill : kurang
Semangat : rendah
Social skill : kurang
Intelegensia : rata-rata
Pengetahuan : baik
Koping : kurang
Konsep diri : negatif
2.      DUKUNGAN SOSIAL
Dukungan : keluarga, kelompok, masyarakat : baik
Jaringan social (perkumpulan organisasi) : kurang
Stabilitas budaya  : baik
3.      ASET MATERIAL
Kecukupan penghasilan : cukup
Kekayaan yang dimiliki : cukup
Pelayanan kesehatan : terjangkau
4.      KEYAKINAN
Keyakinan dan nilai : klien sholat 5 waktu
Motivasi : kurang
Orientasi kesehatan :
F.      KEBIASAAN KOPING YANG DIGUNAKAN
Jika ada masalah klien biasanya hanya duduk diam menyendiri di kamar
G.    ANALISA DATA
NO
DATA FOKUS
MASALAH KEPERAWATAN
1.
Ds :
·         Pasien mengatakan lebih senang menyendiri karena tidak bisa mengawali pembicaraan dengan orang lain.
Do  :
·         Pasien dibawa ke rumah sakit karena pasien sering menyendiri dan diam selama tiga hari, tidak pernah berinteraksi dengan orang lain.
·         Pasien terlihat melamun, menunduk dan menyendiri.
·         Ekspresi wajah klien datar, klien kadang-kadang termenung.
·         Pasien kooperatif tetapi kontak mata kurang. Pasien lebih sering menunduk ketika diajak interaksi.

Isolasi sosial menarik diri


2.
Ds :
·         Pasien mengatakan merasa minder karena hanya lulus SMP dan belum bisa memenuhi harapannya untuk bekerja membantu orangtuanya.
Do :
·         Klien terlihat sedih karena berada di RSJ Semarang.
Gangguan konsep diri : harga diri rendah.





H.    DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1.      Isolasi sosial menarik diri.
2.      Gangguan konsep diri : harga diri rendah.





Semarang, 16 April 2013
Mahasiswa

Eva Anif

1105015

0 komentar:

Post a Comment

mohon kritik dan saranya , thank you....